Powered By Blogger

Jumat, 11 Maret 2011

tugas kuliah 6; tanaman Keladi


1.6 Tanaman Keladi

1.6.1 Sejarah dan Morfologi

Gebrakan keladi menembus pasar tanaman hias sebenarnya tak bisa lepas dari tanaman hias daun lainnya yang lebih dulu merajai pasar misalnya Aglaonema. Harganya yang relatif murah dari Aglaonema dengan daun yang lebih cantik dan beraneka ragam membuat popularitas keladi melambung tinggi di kalangan menengah. Harga keladi jenis lokal mulai dari Rp. 10.000, sedangkan jenis impor antara 50 - 500 ribu tergantung dari jenis dan ukuran.
Dalam taksonomi, keladi merupakan angota dari famili Araceae. Famili ini beranggotakan lebih dari 100 genus dengan lebih dari 3700 species. Selain keladi, anggota famili ini antara lain : Aglaonema, Philodendron, Anthurium, Amorphophallus (bunga bangkai), Zamioculcas, dan masih banyak lagi. Ciri utama anggota Araceae adalah bunga-nya memuliki sebuah spadix (bagian yang memanjang) dan sebuah spathe (semacam kelopak yang berada di pangkal spadix).
Di Indonesia, nama keladi biasa menunjuk pada genus Colocasia dan Alocasia karena memang kemiripan penampakannya yaitu warna hijau berbentuk hati (orang barat menyebutnya elephant ear/kuping gajah), ciri-ciri ini juga nampak pada genus Xanthosoma. Namun beberapa jenis Alocasia bisa sangat berbeda dari tipikal penampakan keladi tersebut, misalnya berwarna hitam dengan bentuk oval atau bentuk dengan ujung-ujung tegas.
Jauh sebelum manusia mengenal bahan makanan biji-bijian seperti padi dan gandum, manusia sudah memanfaatkan umbi-umbian sebagai bahan makanan. Salah satu jenis umbi-umbian itu adalah keladi. Berbagai referensi di negara barat seringkali menunjuk jenis Colocasia esculenta bisa dimakan umbinya, padahal umbinya sangat kecil. Orang-orang kita hanya memanfaatkan daunnya untuk dikonsumsi, salah satunya diolah menjadi buntil. Di negri kita yang biasa dimakan umbinya malah jenis Alocasia. Di Jawa, jenis-jenis ini antara lain adalah enthik dan kimpul, bisa direbus atau digoreng menjadi makanan yang lezat. Beberapa jenis lain bisa dimakan batangnya menjadi sayur lompong. Namun semua bagian keladi ini beracun yang kadarnya berbeda-beda di tiap bagian tumbuhan menurut jenisnya. Oleh karena itu jika ingin mengkonsumsi suatu jenis keladi, harus tepat apakah daun, batang atau umbinya yang bisa dikonsumsi, dan tentunya harus dimasak terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.
Ada lagi genus yang biasa juga disebut keladi yaitu Caladium terutama species C. bicolor yang daunnya berwarna-warni dengan perpaduan warna hijau-merah-pink-putih. Jenis ini adalah yang paling sering disilang-silangkan untuk mendapat hibrida baru dengan pola dan pewarnaan daun yang indah. Karena warna-warni inilah kemudian nama keladi melambung tinggi sebagai salah satu tanaman hias.

1.6.2 Syarat Tumbuh

            Suhu tropis dengan kelembaban yang tinggi sangat disukai tanaman ini karena memang asalnya dari daerah tropis. Tanaman ini sangat mudah tumbuh dan daya bertahan hidupnya tinggi dengan berbagai keadaan di sekitarnya. Dia akan dorman saat kekurangan air dan akan tumbuh kembali saat ada air. Akan dorman pula saat suhu dingin dan akan tumbuh kembalil saat hangat. Asalkan tanah tetap lembab (tapi tidak menggenang) dan suhu hangat, maka Caladium tidak akan masuk fase dorman
Media tanam
            Caladium sebenarnya dapat tumbuh di mana saja. Untuk mendapat hasil maksimal, usahakan agar media porous, cukup menahan air, drainase baik, dan pH antara 5.5 sampai 6.5 atau sedikit asam. Karena kebutuhan keasaman inilah media dengan campuran bahan organik sangat baik. Tapi campuran bahan organik jangan terlalu banyak, karena pH di bawah 5 akan membuat pertumbuhan terganggu dengan ciri warna daun lebih gelap dari normal. Dolomit dapat digunakan untuk mengatur pH 5.5 sampai 6.5. Dolomit ini akan menyediakan kalsium, magnesium dan belerang yang menciptakan keasaman yang sesuai sehingga penyerapan nutrisi sempurna dan mengurangi masalah keracunan besi pada pH rendah.
Campuran media yang digunakan oleh berbagai nursery sangatlah beragam. Namun kuncinya tetap sama yaitu pH, aerasi, kelembaban media dan drainase. Sedikit asam dapat diperoleh bahan organik seperti sekam ataupun daun daunan kering, aerasi dapat diperoleh dengan menggunakan media yang porous, kelembaban diperoleh dengan media yang menahan air seperti cocopeat atau dapat pula dengan sering-sering menyiram, sedangkan drainase yang baik diperoleh dengan penggunaan wadah yang baik..
Pengairan
            Sedemikian rupa media harus selalu lembab, jangan sampai media mengering karena tanaman dapat berhenti tumbuh, bahkan bisa dorman. Saat tanaman dorman, maka kita harus menunggu lama agar dia kembali tumbuh. Keadaan dorman karena kekurangan air ini biasa terjadi di alam bebas, karena adanya musim hujan ataupun musim kering. Jadi, ketika tanaman caladium kita dorman, saatnya untuk menggali umbi-nya untuk kita kembangkan dengan cara kita masing-masing. Cara-cara-nya dapat dilihat di bagian Cara tanam umbi.
Namun jangan sampai media becek, karena akan membuat umbi jadi busuk.
Sinar matahari
            Kebanyakan Caladium tidak menyukai sinar matahari langsung. Masing-masing jenis punya ketahanan sendiri-sendiri terhadap sinar matahari. Ada jenis yang warnanya lebih keluar saat terkena sinar matahari langsung, namun ada pula jenis yang daunnya akan terbakar. Beberapa jenis tidak akan berwarna bagus kecuali memperoleh cahaya 2500 sampai 5000 fc. Kekurangan cahaya matahari (kurang dari 2500 fc) akan mengakibatkan batang yang memanjang sehingga estetika-nya kurang. Namun ada jenis-jenis yang memerlukan cahaya kurang dari 2500 fc untuk pewarnaan optimal misalnya: warna putih: Candidum, White Christmas, June Bride, dan White Wing; warna Pink: Kathleen, Fannie Munson, dan Lord Derby; warna merah: Frieda Hemple, Postman Joyner, Poecile Anglais, dan Dr. T.L. Meade.
Beberapa jenis yang tahan terhadap cahaya lebih (5000-10000 fc) antara lain: warna putih: Candidum Junior dan Seagull; warna pink: Carolyn Whorton, Rosebud, Mrs. W. B. Haldeman, Pink Gem, dan Lance Whorton; warna merah: Fire Chief dan Red Frill. Jadi, bijaklah dalam menempatkan Caladium menurut jenisnya masing-masing. Secara awam, caladiuim cocok ditanam dalam pot di teras rumah atau ditanam di bawah pohon yang sedikit menaungi.
Suhu
            Suhu yang disukai adalah suhu tropis 21-32 C. Jika suhu berada di bawah 18 C maka Caladium akan masuk ke fase dorman. Keadaan dingin inilah yang sering terjadi di Amerika sana yang merupakan daerah subtropis sampai daerah 4 musim. Di sana, Caladium dikembangkan di negara bagian Florida, terutama di sekitar Lake Placid karena tempat itulah yang paling hangat di sana selain daerah gurun. Berbagai cara dilakukan untuk mengatasi masalah hawa dingin tersebut. Salah satunya untuk mengatasi kerusakan umbi karena terserang hawa dingin di bawah 10 C. Namun hal ini tidak relevan untuk kita bahas, karena kita berada di daerah tropis yang suhunya tidak akan sampai sedingin itu (kecuali di pegunungan). Jadi, Caladium yang kita tanam tidak akan dorman seperti di daerah 4 musim sana , asalkan cukup air.
Ingat, jangan pernah menaruh umbi di dalam lemari es karena akan rusak terkena suhu dingin.
Suhu yang terlalu panas (>32C) akan menyebabkan pertumbuhan terganggu meski tidak menyebabkan tanaman menjadi dorman.
Kelembaban
            Kelembaban yang tinggi sangat disukai oleh Caladium. Dengan kelembaban tinggi, pertumbuhannya akan optimal, warna daunnya-pun lebih keluar. Bahkan di Thailand, berbagai nursery mengembangkan cara-cara untuk menaikkan kelembaban sampai dengan 100%, hasilnya-pun sangat menakjubkan jika dibanding cara biasa.
Nutrisi
            Gunakan saja kompos atau pupuk kandang, karena sebenarnya dia tidak butuh nutrisi terlalu banyak. Di daerah yang gersang-pun (tapi lembab) dia dapat tumbuh dengan bagus. Suhu yang lebih hangat dan media berpasir akan membutuhkan pupuk yang lebih banyak. Jika ingin menggunakan pupuk kimia, gunakan saja 6-6-6 atau 8-8-8 sesuai petunjuk pupuk tersebut. Sebaiknya dilakukan jeda 6 minggu antar pemupukan. Terlalu banyak dapat mengakibatkan tanaman memproduksi terlalu banyak klorofil sehingga mengganggu pewarnaan daun. Jika lebih banyak lagi pupuk maka akan membunuh tanaman ini.
Jangan beri pupuk pada umbi yang baru ditanam karena pelepasan garam-garaman dari pupuk tersebut akan mengakibatkan kerusakan oleh garam tersebut.

1.6.3 Teknik Budidaya

            Caladium mempunyai 2 cara perkembangbiakan yaitu generatif dan vegetatif. Secara generatif, Caladium akan menghasilkan biji dari bunga-nya. Bunga caladium mempunyai bentuk dan sifat seperti golongan Araceae lainnya. Jadi jika kita sudah ahli menyilang-nyilangkan Aglaonema, tentu menyilangkan Caladium tidak menjadi masalah lagi.
Cara yang lebih mudah memperbanyak keladi adalah dengan umbinya.

1.6.4 Pengendalian Hama dan Penyakit

            Musuh utama dalam penyimpanan umbi adalah jamur. Treatmen fungisida pada umbi yang kita simpan merupakan suatu keharusan.
Yang paling sering ditemui untuk tanaman caladium adalah larva kumbang (Jawa: urèt ) yang memakan umbi saat tanaman sedang tumbuh. Ciri-cirinya adalah daun baru yang tumbuh lebih kecil dari daun yang tumbuh sebelumnya. Namun akibat hewan ini tidak akan parah. Karena perputaran tanaman ini sangat cepat, lebih baik melakukan pengobatan daripada melakukan pencegahan. Pencegahan malah akan memboroskan tenaga dan uang kita. Cukup lakukan inspeksi untuk tanaman sakit, baru lakukan penanganan secara individual. 

0 komentar:

Posting Komentar