Powered By Blogger

Jumat, 03 Mei 2013

Tentang Tamu Bernama “Perasaan”

Andai saja aku bisa menyampaikan perasaan dengan kata yang jelas, tegas, dan indah......

Sayangnya aku tidak pernah bisa....

Kamu, tiba-tiba datang dengan cara yang biasa, tanpa diduga.., Dan kamu tau? Perasaan ini juga datang dengan cara yang sama..

Datang benar-benar tanpa diduga, dengan cara yang begitu biasa dan sederhana...

Dia datang, berdiri di depan pintu hati, kemudian pelan mengetuknya, dan….

Sebenarnya jika aku tidak membukakan pintu, pasti perasaan itu juga tidak akan seleluasa ini masuk dan mengobrak-abrik semua relung, tidak akan sebebas ini memasang semua namamu ditiap sudut ruang, tidak seenaknya melukis wajahmu di tiap dindingnya.....

Aku sendiri yang mempersilahkannya masuk, aku sendiri yang membiarkannya membingkai semua hati dengan segala sesuatunya tentang dirimu....

Dan kini, setelah seluruh relung sempurna terisi oleh kamu, setelah semua terlanjur terasa dan tersimpan, kini aku yang kebingungan...

Bingung akan kuapakan ruang hati ini, bingung bagaimana caranya membuat kamu tau bahwa ada tamu yang bernama perasaan, yang beberapa bulan lalu datang, mengketuk-ketuk, kemudian membawa masuk namamu yang kini sempurna mengisi hati...

Bingung bagaimana membuatmu juga mau datang ke hatiku, menerimanya, dan membiarkanku tau bahwa kamu juga tengah mengalami hal yang sama...

Sama-sama menerima tamu yang bernama perasaan, yang mengetuk hatimu, dan kamu juga membiarkannya masuk membawa dan menuliskan namaku di tiap dinding hatimu.....

Sekali lagi, andai saja aku bisa menyampaikan perasaan dengan kata yang jelas, tegas, dan indah... Sayangnya aku tidak pernah bisa....

Bagaimanalah aku bisa menyampaikannya, jika kamu saja tidak memberikan pertanda bahwa tamu bernama perasaan itu juga menghampiri dan mengetuk seluruh pintu hatimu dengan namaku.....

Duhai kamu yang berada di sana.., Aku tidak pernah menginginkan apa-apa... Aku juga tidak pernah menginginkan tamu bernama perasaan ini datang...

Aku yakin Allah yang memintanya datang... Untuk apa? Tentu aku juga tidak tau... Pasti ada rencana baik... Bukankah Allah selalu baik, dan Maha Baik......

Kuputuskan, biar Allah sendiri yang menyampaikan perasaan ini padamu...

Dengan caraNya sendiri...

Bukankah tamu bernama perasaan ini datang atas izin-Nya? Maka pasti akan ada cara indah untuk sampai padamu... Cara yang aku dan kamu tidak pernah menduganya..... ?

Semoga cepat tersampaikan.., Dan kamu yang di sana mendengarnya dan menyambutnya dengan suka cita.... Bahwa tamumu dan tamuku ternyata membawa kabar yang sama-sama membahagiakannya......

InsyaAllah (^.^*)

Ciri Laki-laki Shaleh

Banyak sekali diantara lelaki dalam hidupnya yang menginginkan mendapatkan seorang wanita yang shalehah, wanita yang akan menjadi pendamping hidupnya. Dengan mendapatkan wanita yang shalehah mereka berharap akan mendapatkan kehidupan yang senantiasa bahagia baik di dunia dan di akhirat kelak. Konon kabarnya wanita shalehah jika seandainya nanti kedua-duanya masuk surga akan menjadi salah satu bidadarinya. InsyaAllah...

Tetapi yang jadi pertanyaannya adalah, sejauh mana lelaki tersebut bisa mengoptimalkan keshalehan dirinya sendiri tanpa menuntut orang lain yang notabene orang yang akan menjadi pasangannya untuk menjadi seorang wanita yang shalehah? sementara dirinya jauh dari keshalehan. Orang yang berakal tentunya dia akan berusaha untuk menjadikan dirinya sebagai lelaki yang shaleh terlebih dahulu sebelum ia mencari pasangan yang shaleh pula. Agar dalam pencariannya tidak mendapatkan kesulitan.

Nah, seperti apa sih ciri daripada laki-laki shaleh itu?
Rasanya tidak adil bila kita sering mendapatkan pencerahan dan pembahasan di majlies-majlis ilmu tentang wanita shaleha sedangkan pembahasan meengenai laki-laki shaleh sering diabaikan samasekali.
Oke, langsung saja, Sahabat. Laki-laki shaleh itu adalah pada intinya ia selalu dekat dengan kebaikan dan selalu mencintai kebaikan, ia senang dengan orang-orang yang berbuat baik dan selalu menyempatkan dirinya berkumpul dengan orang-orang yang berbuat baik. Dan inti yang kedua adalah lelaki shaleh itu juga sangat membenci yang namanya keburukan atau lebih jelasnya disebut perbuatan maksiat. Perbuatan yang dapat mendatangkan kecelakaan bagi dirinya baik di dunia ini maupun di akhirat nanti. Kemudian penjabarannya seperti apa? inilah ciri laki-laki shaleh secara detainya:

1. Ia senantiasa taat dan tunduk kepada Allah SWT dan Rasullulah SAW.
2. Sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan dari Allah SWT
3. Ikhlas dalam beramal.
4. Selalu berinfaq dalam keadaan lapang maupun sempit
5. Jihad Fisabilillah adalah tujuan hidupnya.
6. Mati syahid adalah cita cita hidup yang tertinggi.
7. Sangat takut kepada ancamannya Ancaman Allah SWT
8. Kampung akhirat mejadi tujuan utama hidupnya.
9. Selalu memohon ampun atas segala dosa-dosanya.
10. Sholat malam menjadi kebiasaannya.
11 Zuhud dengan dunia tetapi tidak meninggalkannya.
12. Menerapkan nilai kasih sayang sesama mukmin dan ukhwah diantara mereka.
13. Sangat kuat Amar ma’aruf dan Nahi munkarnya.
14. Tawakal dan tidak mengeluh kecuali kepada Allah SWT
15. Pemaaf dan lapang dada dalam menghadapi kebodohan manusia, senantiasa saling koreksi sesama ikhwan dan tawadhu penuh kepada Allah swt
16. Sangat kuat memegang amanah, janji dan kerahasiaan.
17. Memiliki Kasih Sayang yang tinggi dan Perhatian yang penuh bagi keluarganya
18. Setia dan bertanggung jawab kepada keluarganya

Bagaimana sahabat semua, apakah kalian termasuk diantaranya?
Atau kalian memiliki kriteria lain tentang lelaki shaleh ini?

Bila Dia Bukan Untukku

Ya Allah,
Bila dia bukan untuk ku,
Bila dia bukan jodohku,
Maka berilah ganti yang lebih baik buatnya.
Dan bantulah aku untuk memperbaiki diriku.

Ya Allah,
Bila ini bukan masanya,
Bila ini belum saatnya,
Jarakkan kami.
Pisahkan kami.
Agar kami jauh dari dosa dan perkara sia-sia.
Agar kami tak mengundang murkaMU.
Agar kami dapat lebih menjaga hati.
Dan
Bila doaku didengari,
Bila permintaanku KAU kabulkan,
Bila masa membina jarak yang memisahkan,
Bila waktu membina tembok yang merenggangkan,
Bila kami semakin jauh,
Ingatkan aku tentang doaku yang lalu.

Ya Allah,
Bila itu terjadi,
Yakinkan aku,
Bahawa doaku didengari,
Bahawa KAU sedang merencanakan yang terbaik buat aku,
hambamu.

Bantulah aku menjalani hari,
Bantulah aku menerima ketentuan dengan ketabahan.
Agar terhapus semua kesedihan dan kekecewaan.
Agar dapat ku pujuk hati ;
“kerana ALLAH lebih tahu…”

Aamiin

-----

Rabu, 01 Mei 2013

(maaf) Teman


aku terlalu senang bersama denganmu, bercerita, bercanda dan hampir setiap hari kita habiskan bersama untuk sesuatu yang sebenarnya tak jelas. meskipun kadang aku melihat wajah kesal dan bosanmu, tapi asalkan ditemani olehmu saja aku bahagia.
ups maaf...aku tau kita hanya teman. banyak sekali hal yang aku pungkiri. banyak sekali yang aku sembunyikan. maaf ya teman. aku tau kita tak akan mungkin lebih dari teman, dan akupun tak mengharapkan itu.
kamu selalu ada untukku saja itu sudah cukup.
terimakasih.,
aku memang takut, aku akan kehilanganmu saat kamu dapatkan pendamping hidupmu.
tapi itu adalah sebuah pilihan, dan aku akan menjauh darimu.
bukan aku tak mau lagi jadi temanmu, tapi aku akan merasa sakit sekali terus bersama ragamu namun hatimu tak disini, sedangkan aku selalu sepenuhnya ada.
mungkin hanya beberapa saat saja aku akan menjauh, setelah itu aku akan kembali menjadi pendengar setiamu.
jangan berubah...namun jika itu adalah hal yang tak bisa dihindarkan lagi aku kan coba untuk ikhlas.
ikhlas...
kata yang sulit untuk diucapkan karena ikhlas tak seharusnya diucapkan.
meng'ikhlas'kan adalah sesuatu yang cukup sulit aku lakukan, apalagi mengikhlaskan seseorang yang telah lama membuatku tidak pernah merasakan sendiri lagi.
tapi santai saja. aku pasti bisa. aku bisa mengikhlaskanmu untuk bahagia. aku yakin itu.

maafkan aku teman..
"aku tidak akan memiliki perasaan apapun, meski kita terus bersama. tenang saja perasaan ku bisa diatur"
itu adalah perkataan bodoh yang akan aku katakan.




Dalam diamku


Diamku bukan karena aku tak menghiraukanmu...tapi lebih karena aku berusaha melepas bayangmu dalam hatiku...

Diamku bukan karena aku sudah melupakanmu... karena asal kamu tahu, dalam doaku tak pernah berhenti mengucapkan namamu...

Diamku bukan karena aku sudah bisa menghapus bayangmu...tapi karena aku tau, yang kuinginkan hanya kamu

Diamku bukan karena aku marah padamu...tapi tanpa aku bilang kau tau doa ini selalu buatmu

Diamku bukan karena aku menyakitimu... Tapi hanya dalam diamku, kamu benar2 mencintaiku...

Diamku bukan karena aku menghapus kenanganmu... Tapi dalam diamku, kamu masih terasa menyentuhku, walau hanya dalam anganku...

Diamku bukan karena aku tak merindukanmu...tapi karena setiap detik aku selalu merasa melihatmu dalam cintaku...

Diamku bukan karena aku tak ingin menyapamu... Tapi karena draft buatmu sangat banyak dan tak pernah satupun kukirimkan...

Diamku bukan karena aku tak menyukaimu lagi...tapi asal kau tau, hati ini masih sangat berdebar menyebut namamu dan melihat fotomu...

Diamku bukan karena aku membencimu... Tapi karena aku tak ingin kamu mengusik hatiku yang selalu menyayangimu....

Diamku bukan karena aku tak menangis lagi karenamu... Tapi karena tanpa disadari air mataku selalu mengalir merindukanmu...

Diamku bukan karena aku tak memperhatikanmu..tapi karena aku sangat mencintaimu... dan hanya dalam diamku, kamu menjadi milikku seutuhnya...

Iya hanya dalam diamku... Kita bersama...lagi...

Hujan dan Teduh

Kepadamu, aku menyimpan cemburu dalam harapan yang tertumpuk oleh sesak dipenuhi ragu.

Terlalu banyak ruang yang tak bisa aku buka. Dan, kebersamaan cuma memperbanyak ruang tertutup.

Mungkin, jalan kita tidak bersimpangan. Ya, jalanmu dan jalanku. Meski, diam-diam, aku masih saja menatapmu dengan cinta yang malu-malu.

Aku dan kamu, seperti hujan dan teduh. Pernahkah kau mendengar kisah mereka? Hujan dan teduh ditakdirkan bertemu, tetapi tidak bersama dalam perjalanan. Seperti itulah cinta kita. Seperti menebak langit abu-abu.

Mungkin, jalan kita tidak bersimpangan....