Powered By Blogger

Jumat, 18 Maret 2011

Akhirnya ku menemukanmu...


Ku mengenalmu lewat Jiwa, bukan lewat Mata
aku menulis Nama-mu di Hatiku
aku memohon petunjuk kepada Rabb,
Ku yakin Rabb memberikan jawabanku dengan cara-Nya, kehendak-Nya serta Ilmu-Nya
Ku hanya bisa bersabar dan terus bersabar dalam penantian
Satu persatu sinyal demi sinyal yang muncul dalam hatiku kukumpulkan
Hingga akhirnya ku yakin Alloh bekerja sesuai dengan prasangka hamba-Nya
Ku hanya bisa memohon dan terus berikhtiar agar Rabb mengirimkan seseorang yang terbaik untukku dan terbaik pula menurut pandangan Alloh SWT
Hingga akhirnya..
Rasa itu hadir
Rasa itu tumbuh
Rasa itu adalah kamu ..... .... .....

Aku hanya bisa bersyukur dan terus bersyukur kepada Alloh
Alloh menjawab doa-doa yang kupanjatkan selama ini di kala hatiku galau

Kini semua-Nya kukembalikan kembali jawaban tersebut kepada Alloh
Aku ingin menjalankannya semua ini dengan syar’i serta diridhoi olehmu ya Alloh

Ku hanya berharap agar hamba diberikan ketetapan hati selalu hingga akhirnya waktu yang dinantikan itupun tiba

Ku hanya bisa berdoa dan berharap agar rasa ini selalu tumbuh dan hinggap menemani nafas-nafasku  selama dunia memainkan durasinya hingga akhirnya ragaku pun terhenti...
Amin ya Rabb..

Betapa besar nikmat Karunia-Mu
Kau kirimkan padaku malaikat untuk menemani hari-hariku dalam episode kehidupanku
Terima kasih ya Alloh...Mudahkanlah segala sesuatu-Nya ini
Hingga kelak Ikrar itu pun melafadzkan irama dalam tautan kesaksian dihadapan-Mu

Amin..Amin ya Rabbal’ alamin..

Jumat, 11 Maret 2011

tugas kuliah 6; tanaman Keladi


1.6 Tanaman Keladi

1.6.1 Sejarah dan Morfologi

Gebrakan keladi menembus pasar tanaman hias sebenarnya tak bisa lepas dari tanaman hias daun lainnya yang lebih dulu merajai pasar misalnya Aglaonema. Harganya yang relatif murah dari Aglaonema dengan daun yang lebih cantik dan beraneka ragam membuat popularitas keladi melambung tinggi di kalangan menengah. Harga keladi jenis lokal mulai dari Rp. 10.000, sedangkan jenis impor antara 50 - 500 ribu tergantung dari jenis dan ukuran.
Dalam taksonomi, keladi merupakan angota dari famili Araceae. Famili ini beranggotakan lebih dari 100 genus dengan lebih dari 3700 species. Selain keladi, anggota famili ini antara lain : Aglaonema, Philodendron, Anthurium, Amorphophallus (bunga bangkai), Zamioculcas, dan masih banyak lagi. Ciri utama anggota Araceae adalah bunga-nya memuliki sebuah spadix (bagian yang memanjang) dan sebuah spathe (semacam kelopak yang berada di pangkal spadix).
Di Indonesia, nama keladi biasa menunjuk pada genus Colocasia dan Alocasia karena memang kemiripan penampakannya yaitu warna hijau berbentuk hati (orang barat menyebutnya elephant ear/kuping gajah), ciri-ciri ini juga nampak pada genus Xanthosoma. Namun beberapa jenis Alocasia bisa sangat berbeda dari tipikal penampakan keladi tersebut, misalnya berwarna hitam dengan bentuk oval atau bentuk dengan ujung-ujung tegas.
Jauh sebelum manusia mengenal bahan makanan biji-bijian seperti padi dan gandum, manusia sudah memanfaatkan umbi-umbian sebagai bahan makanan. Salah satu jenis umbi-umbian itu adalah keladi. Berbagai referensi di negara barat seringkali menunjuk jenis Colocasia esculenta bisa dimakan umbinya, padahal umbinya sangat kecil. Orang-orang kita hanya memanfaatkan daunnya untuk dikonsumsi, salah satunya diolah menjadi buntil. Di negri kita yang biasa dimakan umbinya malah jenis Alocasia. Di Jawa, jenis-jenis ini antara lain adalah enthik dan kimpul, bisa direbus atau digoreng menjadi makanan yang lezat. Beberapa jenis lain bisa dimakan batangnya menjadi sayur lompong. Namun semua bagian keladi ini beracun yang kadarnya berbeda-beda di tiap bagian tumbuhan menurut jenisnya. Oleh karena itu jika ingin mengkonsumsi suatu jenis keladi, harus tepat apakah daun, batang atau umbinya yang bisa dikonsumsi, dan tentunya harus dimasak terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.
Ada lagi genus yang biasa juga disebut keladi yaitu Caladium terutama species C. bicolor yang daunnya berwarna-warni dengan perpaduan warna hijau-merah-pink-putih. Jenis ini adalah yang paling sering disilang-silangkan untuk mendapat hibrida baru dengan pola dan pewarnaan daun yang indah. Karena warna-warni inilah kemudian nama keladi melambung tinggi sebagai salah satu tanaman hias.

1.6.2 Syarat Tumbuh

            Suhu tropis dengan kelembaban yang tinggi sangat disukai tanaman ini karena memang asalnya dari daerah tropis. Tanaman ini sangat mudah tumbuh dan daya bertahan hidupnya tinggi dengan berbagai keadaan di sekitarnya. Dia akan dorman saat kekurangan air dan akan tumbuh kembali saat ada air. Akan dorman pula saat suhu dingin dan akan tumbuh kembalil saat hangat. Asalkan tanah tetap lembab (tapi tidak menggenang) dan suhu hangat, maka Caladium tidak akan masuk fase dorman
Media tanam
            Caladium sebenarnya dapat tumbuh di mana saja. Untuk mendapat hasil maksimal, usahakan agar media porous, cukup menahan air, drainase baik, dan pH antara 5.5 sampai 6.5 atau sedikit asam. Karena kebutuhan keasaman inilah media dengan campuran bahan organik sangat baik. Tapi campuran bahan organik jangan terlalu banyak, karena pH di bawah 5 akan membuat pertumbuhan terganggu dengan ciri warna daun lebih gelap dari normal. Dolomit dapat digunakan untuk mengatur pH 5.5 sampai 6.5. Dolomit ini akan menyediakan kalsium, magnesium dan belerang yang menciptakan keasaman yang sesuai sehingga penyerapan nutrisi sempurna dan mengurangi masalah keracunan besi pada pH rendah.
Campuran media yang digunakan oleh berbagai nursery sangatlah beragam. Namun kuncinya tetap sama yaitu pH, aerasi, kelembaban media dan drainase. Sedikit asam dapat diperoleh bahan organik seperti sekam ataupun daun daunan kering, aerasi dapat diperoleh dengan menggunakan media yang porous, kelembaban diperoleh dengan media yang menahan air seperti cocopeat atau dapat pula dengan sering-sering menyiram, sedangkan drainase yang baik diperoleh dengan penggunaan wadah yang baik..
Pengairan
            Sedemikian rupa media harus selalu lembab, jangan sampai media mengering karena tanaman dapat berhenti tumbuh, bahkan bisa dorman. Saat tanaman dorman, maka kita harus menunggu lama agar dia kembali tumbuh. Keadaan dorman karena kekurangan air ini biasa terjadi di alam bebas, karena adanya musim hujan ataupun musim kering. Jadi, ketika tanaman caladium kita dorman, saatnya untuk menggali umbi-nya untuk kita kembangkan dengan cara kita masing-masing. Cara-cara-nya dapat dilihat di bagian Cara tanam umbi.
Namun jangan sampai media becek, karena akan membuat umbi jadi busuk.
Sinar matahari
            Kebanyakan Caladium tidak menyukai sinar matahari langsung. Masing-masing jenis punya ketahanan sendiri-sendiri terhadap sinar matahari. Ada jenis yang warnanya lebih keluar saat terkena sinar matahari langsung, namun ada pula jenis yang daunnya akan terbakar. Beberapa jenis tidak akan berwarna bagus kecuali memperoleh cahaya 2500 sampai 5000 fc. Kekurangan cahaya matahari (kurang dari 2500 fc) akan mengakibatkan batang yang memanjang sehingga estetika-nya kurang. Namun ada jenis-jenis yang memerlukan cahaya kurang dari 2500 fc untuk pewarnaan optimal misalnya: warna putih: Candidum, White Christmas, June Bride, dan White Wing; warna Pink: Kathleen, Fannie Munson, dan Lord Derby; warna merah: Frieda Hemple, Postman Joyner, Poecile Anglais, dan Dr. T.L. Meade.
Beberapa jenis yang tahan terhadap cahaya lebih (5000-10000 fc) antara lain: warna putih: Candidum Junior dan Seagull; warna pink: Carolyn Whorton, Rosebud, Mrs. W. B. Haldeman, Pink Gem, dan Lance Whorton; warna merah: Fire Chief dan Red Frill. Jadi, bijaklah dalam menempatkan Caladium menurut jenisnya masing-masing. Secara awam, caladiuim cocok ditanam dalam pot di teras rumah atau ditanam di bawah pohon yang sedikit menaungi.
Suhu
            Suhu yang disukai adalah suhu tropis 21-32 C. Jika suhu berada di bawah 18 C maka Caladium akan masuk ke fase dorman. Keadaan dingin inilah yang sering terjadi di Amerika sana yang merupakan daerah subtropis sampai daerah 4 musim. Di sana, Caladium dikembangkan di negara bagian Florida, terutama di sekitar Lake Placid karena tempat itulah yang paling hangat di sana selain daerah gurun. Berbagai cara dilakukan untuk mengatasi masalah hawa dingin tersebut. Salah satunya untuk mengatasi kerusakan umbi karena terserang hawa dingin di bawah 10 C. Namun hal ini tidak relevan untuk kita bahas, karena kita berada di daerah tropis yang suhunya tidak akan sampai sedingin itu (kecuali di pegunungan). Jadi, Caladium yang kita tanam tidak akan dorman seperti di daerah 4 musim sana , asalkan cukup air.
Ingat, jangan pernah menaruh umbi di dalam lemari es karena akan rusak terkena suhu dingin.
Suhu yang terlalu panas (>32C) akan menyebabkan pertumbuhan terganggu meski tidak menyebabkan tanaman menjadi dorman.
Kelembaban
            Kelembaban yang tinggi sangat disukai oleh Caladium. Dengan kelembaban tinggi, pertumbuhannya akan optimal, warna daunnya-pun lebih keluar. Bahkan di Thailand, berbagai nursery mengembangkan cara-cara untuk menaikkan kelembaban sampai dengan 100%, hasilnya-pun sangat menakjubkan jika dibanding cara biasa.
Nutrisi
            Gunakan saja kompos atau pupuk kandang, karena sebenarnya dia tidak butuh nutrisi terlalu banyak. Di daerah yang gersang-pun (tapi lembab) dia dapat tumbuh dengan bagus. Suhu yang lebih hangat dan media berpasir akan membutuhkan pupuk yang lebih banyak. Jika ingin menggunakan pupuk kimia, gunakan saja 6-6-6 atau 8-8-8 sesuai petunjuk pupuk tersebut. Sebaiknya dilakukan jeda 6 minggu antar pemupukan. Terlalu banyak dapat mengakibatkan tanaman memproduksi terlalu banyak klorofil sehingga mengganggu pewarnaan daun. Jika lebih banyak lagi pupuk maka akan membunuh tanaman ini.
Jangan beri pupuk pada umbi yang baru ditanam karena pelepasan garam-garaman dari pupuk tersebut akan mengakibatkan kerusakan oleh garam tersebut.

1.6.3 Teknik Budidaya

            Caladium mempunyai 2 cara perkembangbiakan yaitu generatif dan vegetatif. Secara generatif, Caladium akan menghasilkan biji dari bunga-nya. Bunga caladium mempunyai bentuk dan sifat seperti golongan Araceae lainnya. Jadi jika kita sudah ahli menyilang-nyilangkan Aglaonema, tentu menyilangkan Caladium tidak menjadi masalah lagi.
Cara yang lebih mudah memperbanyak keladi adalah dengan umbinya.

1.6.4 Pengendalian Hama dan Penyakit

            Musuh utama dalam penyimpanan umbi adalah jamur. Treatmen fungisida pada umbi yang kita simpan merupakan suatu keharusan.
Yang paling sering ditemui untuk tanaman caladium adalah larva kumbang (Jawa: urèt ) yang memakan umbi saat tanaman sedang tumbuh. Ciri-cirinya adalah daun baru yang tumbuh lebih kecil dari daun yang tumbuh sebelumnya. Namun akibat hewan ini tidak akan parah. Karena perputaran tanaman ini sangat cepat, lebih baik melakukan pengobatan daripada melakukan pencegahan. Pencegahan malah akan memboroskan tenaga dan uang kita. Cukup lakukan inspeksi untuk tanaman sakit, baru lakukan penanganan secara individual. 

tugas kuliah 2;anthurium


1.2 Tanaman Anthurium

            Anthurium merupakan salah satu tanaman hias tropis yang termasuk ke dalam keluarga talas-talasan. Ciri dari keluarga keluarga ini, yaitu bunganya terdiri atas seludang (spathe) dan tongkol(spadik). Genus anthurium terdiri dari ribuan spesies, yang sebagian dapat dijadikan sebagai tanaman hias. Jenisnya banyak, ada yang berdaun indah, ada juga yang berbunga indah. Yang berbunga indah ada yang menjadi tanaman pot berbunga dan tanaman bunga potong. Anthurium bungan potong biasanya mempunyai spathe dan daun yang berukuran besar dengan jumlah yang sangat terbatas. Sedang anthurium bunga pot mempunyai spathe dan daun yang relative kecil tapi jumlahnya lebih banyak. Harganya pun beragam, dari yang ribuan rupiah sampai dengan ratusan juta bahkan miliaran rupiah, tergantung daripada keunikan dan kelangkaannya. Walaupun anthurium bukan tanaman asli Indonesia, tetapi dia cocok dengan keadaan iklim di Indonesia. Beberapa jenis anthurium bunga potong sudah lama menjadi komoditas ekspor ke beberapa negara. Sedangkan, Anthurium pot berbunga dan anthurium daun, banyak digemari oleh ibu-ibu rumah tangga dan dipelihara secara indoor. Sudah sejak lama orang mengenal anthurium sebagai Kuping Gajah atau Kuping Keledai. Demikian pula, beberapa anthurium bunga dari jenis Anthurium andreanum pun sudah dikenal lama. Saat ini perkembangan tanaman anthurium sudah sangat pesat, ini terbukti dengan banyaknya hibrida dan kultivar baru yang dihasilkan dengan nilai komersial yang tinggi. Hibrida dan kultivar baru tersebut merupakan hasil persilangan dari turunan anthurium yang mempunyai bentuk dan warna spathe yang indah yaitu anthurium andreanum dan anthurium scherzerianum.

1.2.1 Sejarah dan Morfologi

Nama anthurium berasal dari bahasa Yunani, yang artinya bunga ekor. Berdasarkan literatur, diketahui bahwa sumber genetik anthurium berasal dari Benua Amerika yang beriklim tropik, khususnya di Peru, Kolumbia, dan Amerika Latin. Pengembangan anthurium relatif berhasil di daerah yang beriklim subtropis, antara lain Belanda.
Taksonomi tanaman anthurium adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Sub-Divisi : Angispermae (berbiji tertutup)
Kelas : Monocotyledonae (biji berkeping satu)
Ordo : Aracales
Famili : Araceae
Species : anthuriun andreanum
            Agar tanaman anthurium rajin berbunga atau penampilannya selalu menarik, maka perlu dilakukan pemeliharaan yang sesuai dengan kebutuhannya.
Cara pembudidayaan anthurium tidak terlalu sulit, namun cara-cara budidayanya yang baik perlu dikuasai agar tanaman yang dibudidayakan dapat tumbuh baik sehingga menampilkan keindahan yang prima. Oleh karena itu perlu pemahaman tentang: syarat tumbuh, media tanam, cara pemeliharaan, penyiraman, pengendalian hama dan penyakit. Syarat tumbuh, semua jenis anthurium, tidak ada yang asli Asia, tetapi berasal dari daerah hutan Amerika tropis, yang hidup di pohon-pohon (bersifat epifit). Oleh karena itu, anthurium menghendaki cuaca yang teduh dan lembab.
Morfologi Tanaman
Anthurium termasuk keluarga Araceae yang mempunyai perakaran yang banyak, batang dan daun yang kokoh, serta bunga berbentuk ekor.
  • Akar
    Anthurium yang sehat mempunyai jumlah akar yang banyak, berwarna putih dan menyebar ke segala arah. Oleh sebab itu membutuhkan media yang porous.
  • Batang
    Batang Anthurium tidak nampak karena terbenam di dalam media. Setelah tanaman dewasa batang ini akan membesar menjadi bonggol.
  • Daun
    Daun Anthurium pada umumnya tebal dan kaku, bentuknya bervariasi seperti berbentuk jantung, lonjong, lancip, dan memanjang. Untuk Anthurium daun, kekompakan bentuk daun meningkatkan nilai estetikanya.
  • Bunga
    Anthurium mempunyai bunga berumah satu artinya dalam satu bunga terkandung sel kelamin betina dan sel kelamin jantan. Bunga terdiri dari tangkai, mahkota, dan tongkol. Semua bagian bunga tersebut menjadi satu kesatuan dan berbentuk seperti ekor, sehingga Anthurium dikenal dengan si bunga ekor. Putik dan tepung sari menempel pada tongkol. Masaknya putik dan tepung sari tidak bersamaan (dichogamaous). Pada umumnya putik masak lebih awal dibanding tepung sari.
  • Buah dan Biji
Buah berbentuk bulat dan menempel pada tongkol, buah muda berwarna hijau setelah masak berwarna merah. Biji yang telah masak akan terlepas dari tongkolnya, biji inilah yang baik untuk disemai. Bibit yang dihasilkan dari biji, umumnya mempunyai sifat yang berbeda dari induknya.

1.2.2 Syarat Tumbuh

Kebutuhan Cahaya
            Untuk mendapatkan cahaya yang sesuai, pembudidayaan yang dilakukan pada daerah dataran rendah membutuhkan bangunan dengan atap naungan paranet 60-70%. Untuk dataran sedang menggunakan naungan paranet 50%. Sedang untuk dataran tinggi cukup digunakan atap paranet 25%.
Jika cahaya terlalu banyak, daun akan menguning dan kering, sebaliknya bila cahaya kurang daun nampak lemas dan pucat, serta daun dan tangkainya cenderung memanjang.
Kebutuhan Suhu
            Suhu lingkungan yang optimal berkisar antara 18º-31º C. penampilan daun akan lebih mengkilap bilaman a perbedaan suhu siang dan malam tidak terlalu mencolok. Kondisi ini akan membantu membentuknya klorofil sehingga warna daun menjadi lebih hijau dan mengkilap. Untuk hal itu maka bilamana suhu siang terlalu tinggi, pada lingkungan pertanaman perlu ditambah kipas angin untuk menurunkan suhu.
Kebutuhan Kelembaban
            Kelembaban udara yang cocok untuk pertumbuhan si raja daun ini berkisar antara 60%-80%. Bilamana kelembaban udara terlalu kering maka perlu penyemprotan air di sekitar tanaman. Sebaliknya bila terlalu lembab perlu dipasang kipas angin.
Sirkulasi Udara
            Angin semilir akan memberikan kondisi yang baik bagi tanaman, karena dengan adanya angin yang bertiup perlahan akan membuat hawa yang sejuk. Oleh karena itu peranan kipas angin yang dipasang di lingkungan pertanaman akan berperan ganda, yakni menyejukan udara, menjaga kelembaban udara dan menjaga suhu udara.

1.2.3 Teknik Budidaya

Anthurium dapat diperbanyak secara generatif yaitu dengan biji maupun vegetatif, dengan tunas anakan dan stek batang. Cara perbanyakan tersebut antara lain:
1. Biji
Biji anthurium yang sudah masak dipetik rata-rata berumur 10-12 bulan setelah persarian. Kemudian disemai dengan media kompos yang sudah tua atau moss yang sudah dipotong-potong lembut. Kemudian kompos halus ditabur dan disiram
dengan air hingga lembab. Ditutup dengan plastik, setelah daun pertama tumbuh, dipindahkan ke pot.
2. Tunas dan rhizoma
Tunas dan rhizoma dapat diperlakukan sama, yaitu disemai dalam lingkungan yang medianya banyak mengandung humus, dan lingkungan yang lembab.
3. Stek ujung
Batang pokok anthurium membentuk batang pokok yang memanjang, sekaligus membentuk akar udara dari ketiak daunnya. Batang pokok yang masih berakar udara berwarna hijau dan berair diambil kemudian disemai di tempat teduh

1.2.4 Pengendalian Hama dan Penyakit

Berbeda dengan tanaman hias lainnya seperti aglaonema, anthurium tidak banyak memiliki musuh. Namun, keindahan anthurium bisa ternoda lantaran kehadiran beberapa momok penganggu. Sebut saja penyakit kuning, bercak daun dan ulat lepidopetra. Pengecakan teratur adalah kunci menjaga anthurium tetap indah.
A. Penyakit
Bercak Kuning
            Bercak daun kuning ditandai dengan munculnya noktah kecil berwarna kuning. Makin lama bercak melebar sehingga permukaan daun tertutup wqarna kuning. Ada yang menduga bercak kuning disebabkan oleh cendawan , sehingga gejala langsung dihantam dengan fungsida. Perkebun lain berpendapat bercak kuning hanya efek adanya gangguan pada akar. Pasalnya bercak seloalu disertai dengan pembusukan pada akar. Menurut ir. Final prajananta, pakar hama dan penyakit tanaman dari bayer cropscince, jika dilihat dari gerjalanya kemungkinan besar bercak kuning disebabkan oleh nematoda atau penyakit lain seperti fusarium. Cendawan tidak mungkin menyebabkan daun menguning total seperti gejala yang ditampakan tanaman terserang bercak kuning.
Untuk tanaman yang terlanjur sakit parah keluarkan tanaman dari pot. Tarik semua akar busuk sehingga putus lalu rendam dalam larutan bakterisida dan fungsida. Dalam kondisi lemah, akar mudah terserang bakteri dan cendawan, karena itu oleskan 1-2cc baktosin atau score yang telah dicampur dalam I liter air. Setelah 10 menit angkat tanaman kemudian langsung tanam. Seminggu kemudian siram, pangkal batang dan media dengan pestisida sejenis. Ualngi sekali lagi seminggu kemudian. Pada fungsida kontak seperti antracol atau dithine dosis 1-2 cc /l. Final prajananta menyarankan aplikasi folicur 250Ec dengan cara disiramkan ke tanah 1-2 ml/l setiap 2-3 kalim seminggu. Daun yang terserang bercak kuning tidak dapat kembali berwarna hijau. Namun , daun berikutnya tumbuh sudah normal hijau.
Bercak Daun
            Bercak daun disebabkan oleh pseudomonas cichorii dab xanthomonascampestris. Kedua pentagon ini masuk melalui luka dipermukaan daun bisa diatasi denagan aplikasi bakterisida seperti agrept dosisi 2,5 g/l, berbahan aktif tembaga seperti kocide 60 wdg dosis 1 g/l, Cuprait dosis 2,5 g/l. Penyemprotan dilakukan 1-2 kali seminggu.
Busuk Akar
            Tanaman terinfeksi layu seperti mati. Ujung daun terlihat menggulung kekuningan seperti terbakar. Saat media dibongkat terlihat akar membusuk, mudah putus. Itulah tanda-tanda serangan busuk akar. Penyebabnya cendawan pythium sp. Jamur ini merajalela bila lingkungan tumbuh terlalu panas dan dranaise di pot jelek , sehingga suhu dan kelembapan meningkat tajam. Ia juga mudah menyerang jika kondisi tanaman lemah dan stress. Serangan phytum bida diatasi dengan penyemprotan funsida seperti antracol dan di9thane dosis 2,5 g/l, di aplikasikan seminggu 2 kali.
B. Hama
Ulat
Ulat hama utama anthurium. Daun dipenuhi lubang-lubang mulai sebesar pentul korek api hingga seukuran bungkus rokok. Serangaqn ulat sering tidak disadari pemilik anthurium. Tiba-tiba daun sudah meranggas berlubang-lubang. Untuk mencegah pengontrolnya harus rutin dilakukan , karena kupu-kupu biasa meletakan kotorannya dibalik daun.pengendalian secara mekanis dilakukan dengan membuang ukat yang bersarang ditanaman. Secara kimiawi denagn menyemprotkan inteksida kontak seperti campuran desis(0,5 m/Ll) dan atrabon(1 ml/l). Aplikasi 1-2 kali seminggu usahakan langsung terkena sumber hamanya.
Siput
Siput menyebabkan daun berlubang Ricky Hadimulya mengatasi dengabn meletakan bir di dekat tanaman siput aikan berkumpuol disana. Aris budiman biasa mengoleskajn vaselin untuk mobil di batang anthurium dngan cara itu siput sulit memanjat pohon. Cara lain memakai siputox, pestisida khusu siput. Siputux ditumpuk ditempat tertentu berjarak 5 m dari tanaman. Niscaya siput lebih tertarik mkendekati siputox daripada anthurium. Hindarakan siputux dari terpaan hujan dan air siraman.
Kutu Putih
Kutu putih lazim menyerang anthurium yang daunya berbulu, berbedak seperti kristallium atu li8sdah gajah. Namu ia ditemukan juga di hookeri. Kutu itu juga bersarang dibagina bawah dan pangkal daun sehingga kadang tidak diketahui keberadaannya. Maklum saja, kedua daerah ini sering luput dari pembersihan. Cara mengatasinya adalah dengan aplikasi curakron atau decis 1 ml/l 2-3 kali seminggu . Jika tidak terlalu banyak, kutu putih bisa diatasi dengan pembersihan langsung menggunakan cottonbath.

tugas kuliah 1; kaktus


1 Tanaman Kaktus

Kaktus biasa ditemukan di daerah-daerah yang kering (gurun). Ada lebih dari 2000 jenis kaktus ada di belahan bumi. Mereka bisa tumbuh subur di lahan tandus dan kekurangan air.
            Banyak orang membudidayakan tanaman kaktus karena mudah dalam perawatan dan memiliki nilai estetika yang tinggi. Kaktus merupakan tumbuhan asli Amerika. Kaktus itu ada bermacam-macam. Ada yang bentuknya seperti batu-batu kecil yang ukurannya tidak lebih dari 5 cm, misalnya Lithop, Titanopsis, Lapidaria, Penestraria, dan Gibbaeum. Ada pula kaktus-kaktus raksasa yang sering kita lihat di film-film koboi, seperti Cereus peruvianus.
            Kaktus termasuk kelompok tanaman succulent yaitu tanaman yang banyak mengandung air di tubuhnya, sama seperti lidah buaya dan cocor bebek. Selama musim penghujan, batang kaktus akan membengkak karena terisi air, sementara saat kemarau batangnya perlahan-lahan menyusut. Bunga kaktus sangat menyolok dan cukup berbeda daripada bunga tanaman lain.
            Jagoan bunga kaktus bisa Anda lihat pada Epiphyllum atau dikenal juga dengan nama kaktus anggrek. Bunga Epiphyllum sangat harum dan diameternya bisa mencapai 20 cm. Struktur khas dari tanaman kaktus adalah durinya. Duri kaktus bisa sangat pendek dan kecil sampai-sampai sulit teramati seperti pada Schlumbergera, atau sangat besar dan tajam seperti pada Echinocactus. Getah kaktus bening dan encer.
            Orang Indian kuno sangat sering memanfaatkan getah kaktus sebagai obat tradisional. Penanaman kaktus sebagai tanaman hias dimulai oleh suku Aztec beratus-ratus tahun yang lalu. Di Indonesia pun kaktus tidak kalah saing dengan tanaman hias berbunga lainnya dan telah punya penggemar yang setia.


1.1.1 Sejarah dan Morfologi

Penemuan tentang kaktus dipercayai telah dimulai lama sebelum bangsa Eropa menemukan Dunia Baru. Namun, berbagai informasi mengenai tumbuhan tersebut hilang ketika terjadi penjajahan oleh Spanyol. Referensi pertama mengenai tanaman kaktus ditemukan pada abad ke-16 di dalam bab 16 dari buku Historia general y natural de las Indias (1535). Penulis buku tersebut, Hernandez de Oviedo y Valdez mendeskripsikan kaktus sebagai tanaman yang memiliki duri yang khas dan buah yang unik. Sebagian besar spesies kaktus berasal dari Amerika Utara, Selatan, dan Tengah. Genus kaktus pertama yang diimpor ke Eropa adalah Melocactus. Seorang botaniawan asal Swedia, Carl Linnaeus, memberikan nama kaktus yang diambil dari bahasa Yunani Κακτος kaktos. Dalam bahasa Yunani klasik, kata tersebut memiliki makna tanaman liar berduri.
            Bila merujuk pada sejarah, kaktus telah tumbuh sekitar 100 juta tahun lalu. Dulu kaktus punya bentuk tubuh yang tinggi. Lalu sekitar 60 juta tahun kemudian, kaktus dinyatakan punah. Ini terjadi akibat letusan gunung berapi yang ikut menenggelamkan Benua Amerika, yang notabene tempatnya bertumbuh. Usai kegiatan vulkanik gunung berapi itu berhenti, kaktus kembali tumbuh.

1.1.2 Syarat Tumbuh

Syarat tumbuh tanaman kaktus antara lain : berada pada ketinggian 1200 mdpl, suhu udara berkisar antara 160-340C. Untuk perkecambahan biji (benih), membutuhkan suhu antara 260-350C. Khusus untuk kaktus hibrida hasil penempelan, dapat tumbuh di daerah pegunungan bersuhu 160-240C. Dapat pula hidup di dataran rendah bersuhu panas, tetapi menyebabkan warna batang cenderung kusam. Kelembaban udara (rH) berkisar antara 30%-90%. Curah hujan rendah, 60 mm/bulan. Intensitas penyinaran 50-80%.

1.1.3 Teknik Budidaya

Tanaman kaktus dapat diperbanyak dengan menggunakan dua cara, antara lain :
1. Perbanyakan Generatif
Kaktus dapat diperbanyak dengan menggunakan biji yang telah diseleksi terlebih dahulu.
2. Perbanyakan Vegetatif
Perbanyakan vegetatif kaktus dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
a. Stek batang atau cabang
Perbanyakan ini bertujuan untuk memproduksi batang bawah.
b. Anakan
Jenis kaktus yang dapat diperbanyak dengan cara ini adalah kaktus yang berukuran bulat dan pendek.
c. Penyambungan (Grafting,Enting)
Prinsip penyambungan adalah menggabungkan dua jenis kaktus untuk memperoleh tanaman baru yang berkualitas baik dan memiliki harga jual yang tinggi.
Adapun metode penyambungan yang dilakukan antara lain:
- Metode sambung rata (Flat Grafting)
- Metode sambungan celah atau belah (Split Garafting)
- Metode sambungan serong (Side Grafting)

1.1.4 Pengendalian Hama dan Penyakit

            Secara umum, musuh kaktus bisa dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu hama dan penyakit. Yang disebut hama adalah gangguan terhadap tanaman kaktus yang ditimbulkan oleh hewan. Adapun penyakit adalah gangguan terhadap kaktus yang timbul karena penyebab selain hewan (misalnya jamur, bakteri, dan virus).
1. Hama
Hama Tungau
Gejala: Seluruh permukaan tanaman kaktus berubah menjadi coklat akibat matinya jaringan klorofil.
Pengendalian: Tungau dapat dikendalikan secara mekanik atau kimia. Secara mekanik, gosok batang kaktus memakai cotton bud atau sikat gigi yang sudah dicelup larutan sabun (terdiri dari 1 sendok makan detergen atau sabun colek yang dilarutkan dengan 5 liter air). Adapun secara kimia, tungau dikendalikan dengan menyemprot Omite 570 EC dengan dosis 1-2 gram/liter air. Jika serangan sudah terlalu parah, sebaiknya bagian kaktus yang terinfeksi dibuang.
Kutu Putih (mealy bug)
Gejala: Kaktus terlihat kotor karena terselubung semacam selaput seperti kapas kehitaman.
Pengendalian: Sikatlah bagian yang terserang dengan sikat gigi atau kuas. Jika ingin menanganinya secara kimia, semprotkan Basudin dengan dosis 2 ml/liter air, tiap 10 hari sekali sampai serangan kutu hilang.
Kutu Batok
Gejala: Kutu batok ini menyerang kaktus dengan cara mengisap cairan dalam tanaman sehingga kaktus berubah menjadi kekuningan (seperti daun yang layu) dan akhirnya mati.
Pengendalian: Jika serangan sudah parah, sebaiknya kaktus dibuang saja sebelum menular ke kaktus lain. Namun, jika serangan masih dini, rendam kaktus dalam larutan sabun (1 sendok makan detergen atau sabun colek dalam 5 liter air) selama 15 menit.
Kutu Sisik
Gejala: Permukaan batang kaktus terlihat kotor atau kusam, dan lama-lama pertumbuhannya makin merana. Kutu sisik juga dapat mengundang kedatangan semut sehingga kaktus dikerubungi semut.
Pengendalian: Secara mekanik, kutu sisik dapat dikendalikan dengan cara membersihkan permukaan kulit batang kaktus menggunakan sikat halus atau kuas. Pengendalian secara kimia, semprotkan Decis 2,5 EC dengan dosis sesuai yang tertera pada kemasan.
Kutu Wol
Gejala: Bagian yang terserang menjadi lemah karena cairan tanaman diserap oleh sang kutu. Lama kelamaan, ruas-ruas batang menjadi layu dan berguguran.
Pengendalian: Sama seperti pengendalian kutu sisik.
Cacing
Gejala: Bagian yang diserang oleh cacing adalah akar kaktus. Akibatnya, akar menjadi rusak dan tak dapat berfungsi. Akhirnya, tanaman akan mati.
Pengendalian: Sebelum menanam, sebaiknya bagian akar kaktus disterilkan lebih dulu dengan alkohol 70 persen. Atau bisa juga dengan mencampurkan Furadan dalam media tanam.
Bekicot atau Keong
Gejala: Tunas-tunas kaktus menjadi rusak dan bentuknya tak beraturan. Kadang-kadang pada serangan yang lanjut, kaktus bisa membusuk.
Pengendalian: Tangkap bekicot/keong lalu dibuang atau dibakar. Kemudian lakukan pembersihan terhadap lingkungan sekitar kaktus.
Semut
Gejala: Akar dan tunas muda rusak karena biasanya semut hidup di dalam tanah atau di bawah perakaran kaktus.
Pengendalian: Singkirkan dulu semutnya dengan menjemur kaktus di bawah terik matahari. Kemudian, lakukan pembersihan terhadap lingkungan sekitar kaktus. Kecoa tanah
Gejala: Terjadi kerusakan pada bagian akar kaktus sehingga akibat yang terlihat pertumbuhan kaktus terhambat bahkan sampai mati. Kecoa biasanya "terselip" pada pupuk kandang.
Pengendalian: Ganti media tanam kaktus dengan bahan yang sudah disterilkan lebih dahulu.
Tikus rumah
Gejala: Hama yang satu ini gemar melahap buah kaktus yang masak atau menggerogoti batang kaktus (pada golongan yang tidak berduri seperti Gymnocalycium).
Pengendalian: Memasang perangkap tikus di sekitar lokasi kaktus dan membersihkan lingkungan di sekitar kaktus dari sampah-sampah tempat tikus bersarang.
2. Penyakit
Busuk Pangkal Batang
Gejala: Busuk pangkal batang disebabkan oleh jamur. Batang terinfeksi menjadi busuk dan berwarna coklat tua. Di sekitarnya muncul bulu-bulu berwarna putih yang merupakan miselium jamur.
Pengendalian: Pilihlah bibit yang benar-benar sehat dan berkondisi prima. Jika menyiram, usahakan air jatuh langsung pada media tanam dan tidak terkena kaktusnya. Tanaman yang sudah parah, sebaiknya dibuang saja. Jika masih dini, semprot dengan Benlate T20 KIP dengan dosis 1 -2 gr/ liter air.
Busuk Bakteri
Gejala: Tanaman yang terinfeksi bakteri Pseudomonas Sp. menjadi layu, kusam, dan mengandung lendir berwarna putih kotor. Tanaman kemudian membusuk perlahan-lahan dan akhirnya mati.
Pengendalian: Buang bagian tanaman yang terinfeksi dan jauhkan dari tanaman kaktus lain yang sehat. Untuk mencegah serangan penyakit ini, media tanam yang digunakan sebaiknya disterilkan lebih dulu.
Penyakit Tepung
Gejala: Penyakit ini disebabkan oleh jamur. Kaktus yang terserang, permukaan batangnya akan ditutupi lapisan putih kelabu yang jika disentuh akan terasa bertepung. Jika serangannya cukup berat, pada batang akan muncul bercak-bercak kecoklatan.
Pengendalian: Taburkan tepung belerang secukupnya pada permukaan batang kaktus yang sakit.
Layu Fusarium
Gejala: Batang yang terserang penyakit ini akan berwarna suram dan menjadi layu. Pada serangan yang berat, batang akan membusuk dan berwarna kecoklatan. Jika batang diiris, akan terlihat bentuk seperti cincin berwarna coklat tepat di bawah kulit batang.
Pengendalian: Semprotkan Benlate T20 KIP dengan dosis 1-2 gr/ liter air. Tanaman yang sakit sebaiknya dijauhkan dari tanaman yang sehat. 

Cinta Dan Benci-Geisha




bagaimana cara membuatmu bahagia
nyaris ku menyerah jalani semua
telah berbagai kata ku ungkap percuma
agar kau percaya cintaku berharga

tak kuat ku menahanmu, mempertahankan cintaku
namun kau begitu saja, tak pernah merindu

reff:
sungguh aku tak bisa, sampai kapanpun tak bisa
membenci dirimu, sesungguhnya aku tak mampu
sulit untuk ku bisa, sangat sulit ku tak bisa
memisahkan segala cinta dan benci yang ku rasa

apa kau mengerti ku sedih sendiri
tanpa ada kamu ku merasa sepi

telah lama ku menantimu, diam sendiri menunggu
setengah hati mencinta, ku sakit karenamu

back to reff:

woo ooo ku sakit karenamu

sungguh aku tak bisa, sampai kapanpun tak bisa
membenci dirimu, sesungguhnya aku tak mampu
sulit untuk ku bisa, sangat sulit ku tak bisa
memisahkan segala cinta dan benci

sungguh aku tak bisa membenci dirimu
sesungguhnya aku tak mampu
sungguh aku tak bisa, sampai kapanpun tak bisa
memisahkan segala cinta dan benci ooo
cinta dan benci ooo yang ku rasa