Powered By Blogger

Jumat, 11 Maret 2011

tugas kuliah 2;anthurium


1.2 Tanaman Anthurium

            Anthurium merupakan salah satu tanaman hias tropis yang termasuk ke dalam keluarga talas-talasan. Ciri dari keluarga keluarga ini, yaitu bunganya terdiri atas seludang (spathe) dan tongkol(spadik). Genus anthurium terdiri dari ribuan spesies, yang sebagian dapat dijadikan sebagai tanaman hias. Jenisnya banyak, ada yang berdaun indah, ada juga yang berbunga indah. Yang berbunga indah ada yang menjadi tanaman pot berbunga dan tanaman bunga potong. Anthurium bungan potong biasanya mempunyai spathe dan daun yang berukuran besar dengan jumlah yang sangat terbatas. Sedang anthurium bunga pot mempunyai spathe dan daun yang relative kecil tapi jumlahnya lebih banyak. Harganya pun beragam, dari yang ribuan rupiah sampai dengan ratusan juta bahkan miliaran rupiah, tergantung daripada keunikan dan kelangkaannya. Walaupun anthurium bukan tanaman asli Indonesia, tetapi dia cocok dengan keadaan iklim di Indonesia. Beberapa jenis anthurium bunga potong sudah lama menjadi komoditas ekspor ke beberapa negara. Sedangkan, Anthurium pot berbunga dan anthurium daun, banyak digemari oleh ibu-ibu rumah tangga dan dipelihara secara indoor. Sudah sejak lama orang mengenal anthurium sebagai Kuping Gajah atau Kuping Keledai. Demikian pula, beberapa anthurium bunga dari jenis Anthurium andreanum pun sudah dikenal lama. Saat ini perkembangan tanaman anthurium sudah sangat pesat, ini terbukti dengan banyaknya hibrida dan kultivar baru yang dihasilkan dengan nilai komersial yang tinggi. Hibrida dan kultivar baru tersebut merupakan hasil persilangan dari turunan anthurium yang mempunyai bentuk dan warna spathe yang indah yaitu anthurium andreanum dan anthurium scherzerianum.

1.2.1 Sejarah dan Morfologi

Nama anthurium berasal dari bahasa Yunani, yang artinya bunga ekor. Berdasarkan literatur, diketahui bahwa sumber genetik anthurium berasal dari Benua Amerika yang beriklim tropik, khususnya di Peru, Kolumbia, dan Amerika Latin. Pengembangan anthurium relatif berhasil di daerah yang beriklim subtropis, antara lain Belanda.
Taksonomi tanaman anthurium adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Sub-Divisi : Angispermae (berbiji tertutup)
Kelas : Monocotyledonae (biji berkeping satu)
Ordo : Aracales
Famili : Araceae
Species : anthuriun andreanum
            Agar tanaman anthurium rajin berbunga atau penampilannya selalu menarik, maka perlu dilakukan pemeliharaan yang sesuai dengan kebutuhannya.
Cara pembudidayaan anthurium tidak terlalu sulit, namun cara-cara budidayanya yang baik perlu dikuasai agar tanaman yang dibudidayakan dapat tumbuh baik sehingga menampilkan keindahan yang prima. Oleh karena itu perlu pemahaman tentang: syarat tumbuh, media tanam, cara pemeliharaan, penyiraman, pengendalian hama dan penyakit. Syarat tumbuh, semua jenis anthurium, tidak ada yang asli Asia, tetapi berasal dari daerah hutan Amerika tropis, yang hidup di pohon-pohon (bersifat epifit). Oleh karena itu, anthurium menghendaki cuaca yang teduh dan lembab.
Morfologi Tanaman
Anthurium termasuk keluarga Araceae yang mempunyai perakaran yang banyak, batang dan daun yang kokoh, serta bunga berbentuk ekor.
  • Akar
    Anthurium yang sehat mempunyai jumlah akar yang banyak, berwarna putih dan menyebar ke segala arah. Oleh sebab itu membutuhkan media yang porous.
  • Batang
    Batang Anthurium tidak nampak karena terbenam di dalam media. Setelah tanaman dewasa batang ini akan membesar menjadi bonggol.
  • Daun
    Daun Anthurium pada umumnya tebal dan kaku, bentuknya bervariasi seperti berbentuk jantung, lonjong, lancip, dan memanjang. Untuk Anthurium daun, kekompakan bentuk daun meningkatkan nilai estetikanya.
  • Bunga
    Anthurium mempunyai bunga berumah satu artinya dalam satu bunga terkandung sel kelamin betina dan sel kelamin jantan. Bunga terdiri dari tangkai, mahkota, dan tongkol. Semua bagian bunga tersebut menjadi satu kesatuan dan berbentuk seperti ekor, sehingga Anthurium dikenal dengan si bunga ekor. Putik dan tepung sari menempel pada tongkol. Masaknya putik dan tepung sari tidak bersamaan (dichogamaous). Pada umumnya putik masak lebih awal dibanding tepung sari.
  • Buah dan Biji
Buah berbentuk bulat dan menempel pada tongkol, buah muda berwarna hijau setelah masak berwarna merah. Biji yang telah masak akan terlepas dari tongkolnya, biji inilah yang baik untuk disemai. Bibit yang dihasilkan dari biji, umumnya mempunyai sifat yang berbeda dari induknya.

1.2.2 Syarat Tumbuh

Kebutuhan Cahaya
            Untuk mendapatkan cahaya yang sesuai, pembudidayaan yang dilakukan pada daerah dataran rendah membutuhkan bangunan dengan atap naungan paranet 60-70%. Untuk dataran sedang menggunakan naungan paranet 50%. Sedang untuk dataran tinggi cukup digunakan atap paranet 25%.
Jika cahaya terlalu banyak, daun akan menguning dan kering, sebaliknya bila cahaya kurang daun nampak lemas dan pucat, serta daun dan tangkainya cenderung memanjang.
Kebutuhan Suhu
            Suhu lingkungan yang optimal berkisar antara 18º-31º C. penampilan daun akan lebih mengkilap bilaman a perbedaan suhu siang dan malam tidak terlalu mencolok. Kondisi ini akan membantu membentuknya klorofil sehingga warna daun menjadi lebih hijau dan mengkilap. Untuk hal itu maka bilamana suhu siang terlalu tinggi, pada lingkungan pertanaman perlu ditambah kipas angin untuk menurunkan suhu.
Kebutuhan Kelembaban
            Kelembaban udara yang cocok untuk pertumbuhan si raja daun ini berkisar antara 60%-80%. Bilamana kelembaban udara terlalu kering maka perlu penyemprotan air di sekitar tanaman. Sebaliknya bila terlalu lembab perlu dipasang kipas angin.
Sirkulasi Udara
            Angin semilir akan memberikan kondisi yang baik bagi tanaman, karena dengan adanya angin yang bertiup perlahan akan membuat hawa yang sejuk. Oleh karena itu peranan kipas angin yang dipasang di lingkungan pertanaman akan berperan ganda, yakni menyejukan udara, menjaga kelembaban udara dan menjaga suhu udara.

1.2.3 Teknik Budidaya

Anthurium dapat diperbanyak secara generatif yaitu dengan biji maupun vegetatif, dengan tunas anakan dan stek batang. Cara perbanyakan tersebut antara lain:
1. Biji
Biji anthurium yang sudah masak dipetik rata-rata berumur 10-12 bulan setelah persarian. Kemudian disemai dengan media kompos yang sudah tua atau moss yang sudah dipotong-potong lembut. Kemudian kompos halus ditabur dan disiram
dengan air hingga lembab. Ditutup dengan plastik, setelah daun pertama tumbuh, dipindahkan ke pot.
2. Tunas dan rhizoma
Tunas dan rhizoma dapat diperlakukan sama, yaitu disemai dalam lingkungan yang medianya banyak mengandung humus, dan lingkungan yang lembab.
3. Stek ujung
Batang pokok anthurium membentuk batang pokok yang memanjang, sekaligus membentuk akar udara dari ketiak daunnya. Batang pokok yang masih berakar udara berwarna hijau dan berair diambil kemudian disemai di tempat teduh

1.2.4 Pengendalian Hama dan Penyakit

Berbeda dengan tanaman hias lainnya seperti aglaonema, anthurium tidak banyak memiliki musuh. Namun, keindahan anthurium bisa ternoda lantaran kehadiran beberapa momok penganggu. Sebut saja penyakit kuning, bercak daun dan ulat lepidopetra. Pengecakan teratur adalah kunci menjaga anthurium tetap indah.
A. Penyakit
Bercak Kuning
            Bercak daun kuning ditandai dengan munculnya noktah kecil berwarna kuning. Makin lama bercak melebar sehingga permukaan daun tertutup wqarna kuning. Ada yang menduga bercak kuning disebabkan oleh cendawan , sehingga gejala langsung dihantam dengan fungsida. Perkebun lain berpendapat bercak kuning hanya efek adanya gangguan pada akar. Pasalnya bercak seloalu disertai dengan pembusukan pada akar. Menurut ir. Final prajananta, pakar hama dan penyakit tanaman dari bayer cropscince, jika dilihat dari gerjalanya kemungkinan besar bercak kuning disebabkan oleh nematoda atau penyakit lain seperti fusarium. Cendawan tidak mungkin menyebabkan daun menguning total seperti gejala yang ditampakan tanaman terserang bercak kuning.
Untuk tanaman yang terlanjur sakit parah keluarkan tanaman dari pot. Tarik semua akar busuk sehingga putus lalu rendam dalam larutan bakterisida dan fungsida. Dalam kondisi lemah, akar mudah terserang bakteri dan cendawan, karena itu oleskan 1-2cc baktosin atau score yang telah dicampur dalam I liter air. Setelah 10 menit angkat tanaman kemudian langsung tanam. Seminggu kemudian siram, pangkal batang dan media dengan pestisida sejenis. Ualngi sekali lagi seminggu kemudian. Pada fungsida kontak seperti antracol atau dithine dosis 1-2 cc /l. Final prajananta menyarankan aplikasi folicur 250Ec dengan cara disiramkan ke tanah 1-2 ml/l setiap 2-3 kalim seminggu. Daun yang terserang bercak kuning tidak dapat kembali berwarna hijau. Namun , daun berikutnya tumbuh sudah normal hijau.
Bercak Daun
            Bercak daun disebabkan oleh pseudomonas cichorii dab xanthomonascampestris. Kedua pentagon ini masuk melalui luka dipermukaan daun bisa diatasi denagan aplikasi bakterisida seperti agrept dosisi 2,5 g/l, berbahan aktif tembaga seperti kocide 60 wdg dosis 1 g/l, Cuprait dosis 2,5 g/l. Penyemprotan dilakukan 1-2 kali seminggu.
Busuk Akar
            Tanaman terinfeksi layu seperti mati. Ujung daun terlihat menggulung kekuningan seperti terbakar. Saat media dibongkat terlihat akar membusuk, mudah putus. Itulah tanda-tanda serangan busuk akar. Penyebabnya cendawan pythium sp. Jamur ini merajalela bila lingkungan tumbuh terlalu panas dan dranaise di pot jelek , sehingga suhu dan kelembapan meningkat tajam. Ia juga mudah menyerang jika kondisi tanaman lemah dan stress. Serangan phytum bida diatasi dengan penyemprotan funsida seperti antracol dan di9thane dosis 2,5 g/l, di aplikasikan seminggu 2 kali.
B. Hama
Ulat
Ulat hama utama anthurium. Daun dipenuhi lubang-lubang mulai sebesar pentul korek api hingga seukuran bungkus rokok. Serangaqn ulat sering tidak disadari pemilik anthurium. Tiba-tiba daun sudah meranggas berlubang-lubang. Untuk mencegah pengontrolnya harus rutin dilakukan , karena kupu-kupu biasa meletakan kotorannya dibalik daun.pengendalian secara mekanis dilakukan dengan membuang ukat yang bersarang ditanaman. Secara kimiawi denagn menyemprotkan inteksida kontak seperti campuran desis(0,5 m/Ll) dan atrabon(1 ml/l). Aplikasi 1-2 kali seminggu usahakan langsung terkena sumber hamanya.
Siput
Siput menyebabkan daun berlubang Ricky Hadimulya mengatasi dengabn meletakan bir di dekat tanaman siput aikan berkumpuol disana. Aris budiman biasa mengoleskajn vaselin untuk mobil di batang anthurium dngan cara itu siput sulit memanjat pohon. Cara lain memakai siputox, pestisida khusu siput. Siputux ditumpuk ditempat tertentu berjarak 5 m dari tanaman. Niscaya siput lebih tertarik mkendekati siputox daripada anthurium. Hindarakan siputux dari terpaan hujan dan air siraman.
Kutu Putih
Kutu putih lazim menyerang anthurium yang daunya berbulu, berbedak seperti kristallium atu li8sdah gajah. Namu ia ditemukan juga di hookeri. Kutu itu juga bersarang dibagina bawah dan pangkal daun sehingga kadang tidak diketahui keberadaannya. Maklum saja, kedua daerah ini sering luput dari pembersihan. Cara mengatasinya adalah dengan aplikasi curakron atau decis 1 ml/l 2-3 kali seminggu . Jika tidak terlalu banyak, kutu putih bisa diatasi dengan pembersihan langsung menggunakan cottonbath.

0 komentar:

Posting Komentar